Sebagai orang yang belum lama berkecimpung di dunia saham saya masih harus banyak belajar untuk bisa menjadi investor atau trader yang hebat. Hari ini contohnya, saya memperoleh ilmu yang sangat penting yang saya peroleh melalui pengalaman langsung. Ya pengalaman langsung memang akan lebih meresap ke dalam hati dibandingkan dengan membaca atau mendengarkan dari orang lain. Ilmu yang saya peroleh hari ini adalah "sebagai investor saham kita harus tahu kapan waktu membeli saham dan tahu kapan harus menjualnya".

Ini penting sekali karena dengan mengetahui waktu masuk dan keluar yang tepat kita dapat mengurangi resiko kerugian dan menambah kemungkinan untung.


Jadi ceritanya begini, hari senin lalu saya memperoleh email dari sekuritas yang berisi jadwal pembagian dividen untuk beberapa emiten. Di situ saya melihat ada saham PT Timah (TINS) yang akan membagikan dividen dengan cum date 14 April dan ex date 15 April. Saya tertarik membeli saham TINS dan langsung saja membeli dengan harga 870. Ketika saya beli, saham tersebut sedang menghijau dan naik sekitar 1%. Saya membeli dengan semua uang dalam portofolio saya dan berhasil membeli saham tersebut pada harga yang saya tawar.

Sorenya, pada jam penutupan bursa, harga saham TINS turun hingga mencapai 855 per lot. Huuuft saya rugi cukup banyak di hari itu. Saya sedikit menyesal, mengapa saya tidak menunggu saham itu turun dulu baru saya beli.

Saham TINS itu saya rencanakan hold selama 1 minggu hingga masa ex date tiba. Saya yakin saham tersebut akan segera naik karena adanya rencana pembagian dividen. Selama beberapa hari, saham tersebut hanya bergerak beberapa basis point dan bahkan tidak pernah mencapai harga 870 ketika penutupan. Namun pada 1 hari sebelum cum date, saham tersebut bergerak cukup liar hingga naik lebih dari 7%. Saya sangat girang dan berharap saham tersebut akan naik lebih tinggi lagi. Namun ketika penutupan bursa, saham tersebut agak sedikit turun dan hanya bertengger di harga 890. Gak papa lah, saya masih untung walaupun sedikit. Saya berpikir bahwa besok saham ini pasti akan naik lagi karena besok adalah tanggal cum date nya.

Sayang seribu sayang, ternyata besoknya marak sekali aksi ambil untung sehingga saham simpanan saya itu malah turun hingga harga 855 per lot. hiks hiks rugi ini.

Dari cerita tersebut, saya kemudian dapat menyimpulkan dua hal penting yang selama ini luput dari perhatian saya.

  • Pertama adalah saya belum mengetahui waktu yang tepat untuk membeli saham, dan
  • Kedua adalah saya belum memiliki rencana akan menjual saham tersebut di harga berapa.

Saya kira dua hal tersebut sangat penting untuk diketahui setiap orang yang ingin sukses menjadi investor atau trader saham. Kesalahan yang saya lakukan adalah membeli saham TINS ketika sedang naik, harusnya saya tidak terburu-buru dan menunggu harga saham itu turun dulu. Kesalahan berikutnya adalah saya tidak tahu di harga berapa saya harus menjual sehingga ketika saham tersebut naik tinggi malah masih saya tahan dan berharap dia akan naik lagi.

Mungkin itu adalah kombinasi antara sifat ceroboh dan tamak yang masih ada dalam benak saya. Coba saya tidak ceroboh membeli ketika saham itu sedang naik, pasti rugi saya tidak begitu banyak. Coba saya tidak tamak dan menjual ketika saham itu sudah naik tinggi, pasti saya akan untung.

Yah...mungkin hari ini saya rugi, tapi saya memperoleh ilmu yang sangat berharga. Kita sebagai investor dan trader saham harus tahu kapan waktu yang tepat untuk masuk pasar dan tahu kapan waktu yang tepat untuk keluar. Sekiann....